Senin, 23 Juni 2014

0 IKATAN PERJANJIAN DAN BERKAT

Apa kabar teman? How are you today?

Saat saya menulis artikel renungan ini, saya sedang dicobai oleh Tuhan. Ya memang pasti ada yang Tuhan kerjakan untuk hidup saya dan Tuhan pasti merencanakan berkat untuk saya. Saya bukan menyalahkan Tuhan, ini semata-mata memang pasti teguran untuk saya. Kaki saya sakit dan berjalan pun sakit sekali.

Apakah ini berkat? Tentu saja apa yang Tuhan berikan semuanya adalah baik, apapun yang berasal dari Tuhan pasti baik dan tidak ada yang buruk. Kalau saya tidak terjatuh dari motor dan kaki saya sekarang terkilir seperti ini, saya tidak akan pernah merenungkan ini. Oleh karena itu saya hanya bisa berseru didalam hati, betapa bersyukurnya saya.

Okay tanpa basa basi lagi yuk kita coba buka Alkitab kita bersama-sama saya mau mengajak teman-teman merenungkan sesuatu nih. Kita buka di kitab Kejadian 11:27 s/d 12:9.

Friends, uda dibaca? Okay kalau sudah dibaca, inilah awal dimana Allah kembali ngomong setelah zaman Nuh. Berbeda dengan Nuh seorang yang memang saleh dan taat gitu deh hidupnya, Abram seorang yang sama sekali ga diceritain bagaimana dia hidup. Tetapi baik Nuh atau pun Abraham adalah orang yang taat sama pimpinan dan perintah Tuhan. Sama seperti perintah Tuhan kepada Nuh untuk membuat bahtera besar diatas gunung yang tentu saja secara logika ga bisa diterima, demikian juga dengan perintah Allah kepada Abram yang menyuruhnya pergi ke tempat yang ga jelas alias antah berantah.

Dalam FirmanNya, lihat di ayat 1-3, Allah membangun perjanjian dengan Abram jika ia setia mengikut pimpinanNya, Allah akan memberkati dia dengan 3 janjinya (ayat 2-3). Dalam peristiwa ini Abram meneriam perjanjian ini, ia setia, ia pergi mengikuti pimpinan dan perintah Tuhan. Sebuah ikatan perjanjian memang selalu bersifat dua pihak. Sebenarnya ikatan perjanjian Allah dengan Abram adalah representasi ikatan perjanjian Allah dengan semua orang percaya. Asal orang percaya setia maka semua janji Allah kepada Abram juga berlaku untuk kita.

Tuhan udah pasti setia sama apa yang dijanjikanNya, tapi apakah kita setia sama Tuhan? Setia dalam apa? Setia berdoa, setia dengar Firman Tuhan, setia beribadah, setia melakukan Firman Tuhan, setia ga berbohong, setia ga mengingini, setia ga lawan orang tua, setia ga berhalakan sesuatu dalam hidup dan sebagainya teman-teman pasti tahu apa saja. Percaya deh, kalau kita setia, kita bakal mengalami sendiri berkat-berkat Tuhan dalam hidup kita.

Pengalaman ini mengajarkan kepada saya, memang saya kurang taat. Tapi saya tidak mau mundur dan menyerah, saya yakin dan percaya jika saya taat dan setia pasti Tuhan memberkati saya. How about you friends? Semoga tulisan ini bisa memberkati teman-teman dan saya sendiri.

Sabtu, 21 Juni 2014

0 ANUGRAH DALAM KUTUKAN

Salam damai sejahtera friends, saya mau bagikan sedikit / sharing mengenai FirTu (bahasa kerennya Firman Tuhan). Bukankah sebagai kristen yang baik selain berdoa, baca Alkitab, menjalankan perintah-Nya kita juga harus membagikannya? Iya kan? Hehehe.
Siapa tahu bisa menjadi berkat bagi pembaca dan saya. Okay, saya ga mau basa basi lagi, kita langsung to the point. Wkwkwkwk.

Kali ini kita bahas anugrah dalam kutukan. Bingung ya?
Okay, kita buka sama-sama Alkitab kita. Mari kita buka di kitab Kejadian 10:1-32 dan coba teman-teman baca dulu ya didalam hati, ingat ya didalam hati, jangan bersuara apalagi teriak-teriak, nanti dimarahin mama kalian loh. Hahahaha..

Sudah dibaca? Okay pasti kalian sering baca lah ya? Singkat penjelasan, perhatikan baik-baik ayat yang 6-20. Disana diceritakan siapa saja keturunan Ham. Yang menarik, walaupun Ham adalah bapa Kanaan yang dikutuk tapi lewat keturunannya bisa lahir seorang yang gagah perkasa dihadapan Tuhan. He is name Nimrod.

Kenyataan ini menunjukan betapa Tuhan itu murah hati, walaupun nenek moyang Nimrod seorang yang dikutuk tapi Tuhan tetap bisa kasih anugrah-Nya hingga dari keturunannya lahir seseorang yang dipuji dihadapan Tuhan. Kenyataan ini juga menunjukan bahwa serusak-rusaknya sebuah keturunan, Tuhan mampu memperbaharuinya. Banyak diantara kita yang ga pernah puas dengan keberadaan keluarganya sendiri. Ada banyak orang yang ngomong, misalnya "kalau aja gua ga lahir dikeluarga ini, gua ga bakal kere begini, kalau aja gua ngga lahir dikeluarga broken home gua ga bakal jadi kaya sekarang". Ingat teman, selalu bersyukur dimana pun kamu lahir.

Ada 2 perkara yang mesti kita pikirin nih, yang pertama adalah kamu ga akan pernah bisa memilih mau lahir dikeluarga kayak gimana, ya kecuali film sun wukong (kera sakti) wkwkkwk. Kalau emang Tuhan izinkan kamu lahir dalam keluarga yang seperti sekarang, kamu ga perlu kecewa atau marah sama Tuhan, jangan pernah katakan sama Tuhan kalau Tuhan itu ga adil, siapa kita? Kita manusia yang ditebus loh, masa Tuhan sudah baik mati dikayu salib demi kita dan kita bilang Tuhan ga adil? Think again friends! Ingat, Tuhan selalu dan pasti punya rencana dalam setiap peristiwa hidup kita termasuk tempat lahir kita. Pasti ada tujuannya kita lahir dikeluarga seperti sekarang ini, ya coba baca deh ayatnya yang 8-12, seperti Nimrod gitu loh. Terus yang kedua, sadarilah bahwa anugrah Tuhan juga diberikan buat orang yang lahir dari keluarga yang rusak. Keluarga yang rusak sekalipun belum tentu ngelahirin anak yang rusak. Ya makanya jangan memandang rendah orang yang lahir dari keluarga seperti ini dan seperti itu.

Gimana friends? Dapat sesuatu dari tulisan yang sudah capek capek saya tulis? (lebay wkwkw). Saya harap teman-teman dan saya diberkati.

Jadi ya kesimpulannya yang bisa kita aplikasikan dalam kehidupan kita adalah kita tuh ya ga boleh memandang apapun latar belakang kita sendiri mau pun teman yang ada disekitar kita. Tuhan itu murah hati, apa pun kamu dan siapa pun kamu janganlah melihat dari mana kita berasal, tetapi lihatlah bahwa Tuhan yang merencanakan semua yang terjadi didalam hidup kita ini.

Sampai jumpa, friends dipostinganku yang lainnya. Jangan lupa diberi komentar ya.



0 5 KUNCI RELATIONSHIP

How are you friends?

Terkadang beberapa dari kita sering kali sulit untuk membuka diri untuk berteman, pacaran, dan lainnya didalam hidup kita. Mungkin banyak alasannya kita bersikap demikian, entah itu positif maupun negatif.

Nah, teman.. Jangan terlalu pendiam dan pesimis, kita masih bisa kok merubah diri kita kalau ada kemauan dan saya yakin pasti teman-teman juga akan disenangi banyak orang disekitar. Hehehe apalagi mau cari pacar, iya kan? wkwkwkwk




Ini ada beberapa tips yang dibuat singkat dan semoga teman-teman dapat baca dan terlebih lagi sedikit membantu pemikiran teman-teman semua.

  1. Kejujuran adalah kunci integritas hidup. Integritas adalah faktor kunci dalam relationship. Seorang yang punya integritas sudah tentu akan sangat dihargai baik oleh kawan, pacar, orang tua, boss, maupun lawan sekalipun. So, do it!
  2. Pemenuhan janji adalah kunci kepercayaan. Kepercayaan adalah tiang sebuah persahabatan, tanpanya persahabatan akan ambruk. Tanpa kepercayaan persahabatan hanya diwarnai dengan penghianatan, permusuhan, saling menyalahkan, dan tidak ada kedamaian.
  3. Mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang menurut orang lain kecil/remeh adalah kunci keteladanan. Dalam bahasa rohaninya ya ini dikenal dengan sebutan kerendahan hati. Kerendahan hatilah yang mendasari persahabatan/relationship.
  4. Sikap lembut adalah kunci pendekatan. Namun bukan berarti benar-benar lembut seperti gemulai atau kelainan ya (maho itu namanya haha..). Pendekatan adalah ujung tombak dalam membangun relationship. Tanpa adanya sikap ini, kita cuma bisa bertengkar, saling menjatuhkan, dan menyakiti walaupun dengan permasalahan kecil/sepele.
  5. Improvisasi diri adalah kunci perubahan. Setiap relationship selalu bersifat dinamis. Tanpa mengikuti kedinamisannya, kita tidak akan bakal pernah mampu mengerti atau pun dimengerti orang lain. Kuncinya berarti berubah demi diri dan buat sesama. Ingat! Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya. 



Nah, singkat dan padatkan? wkwkwkw
Jadi ya itu sedikit yang bisa saya bagikan untuk teman-teman dan saya harap ini sedikit berguna untuk kalian. Okay, sampai jumpa lagi ya di postingan saya yang lainnya. Sampai jumpa! Jangan lupa komentarnya ya dibawah. Hehe

Jumat, 20 Juni 2014

0 TUKANG KAYU DAN RUMAHNYA

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya. Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.



Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu, ” katanya, “hadiah dari kami.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

 


Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. 

Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.